Profil Desa Kutawis

Ketahui informasi secara rinci Desa Kutawis mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kutawis

Tentang Kami

Profil Desa Kutawis, Kecamatan Bukateja, pusat wisata ziarah Makam Adipati Onje di Purbalingga. Mengulas tuntas potensi sejarah, ekonomi unik berbasis peziarah, kehidupan sosial yang religius, serta perannya sebagai destinasi spiritual dan agraris.

  • Pusat Wisata Religi dan Sejarah

    Kutawis merupakan lokasi Pasarean (Makam) Adipati Onje, seorang tokoh historis dan wali, yang menjadikannya destinasi ziarah utama dan jantung spiritualitas di Kabupaten Purbalingga.

  • Ekonomi Berbasis Peziarah

    Perekonomian lokal secara unik ditopang oleh aktivitas wisata religi, dengan berkembangnya UMKM di sektor kuliner, cinderamata, dan jasa yang melayani ribuan peziarah setiap tahun.

  • Harmoni Spiritualitas dan Agraris

    Desa ini menunjukkan keseimbangan langka di mana kehidupan sosial yang sangat religius dan dinamis berjalan harmonis dengan fondasi ekonomi agraris yang stabil dan produktif.

XM Broker

Berbeda dari desa-desa lain di sekitarnya yang menonjolkan potensi industri atau pertanian murni, Desa Kutawis di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, memancarkan aura spiritual dan kesejarahan yang kental. Desa ini merupakan rumah bagi salah satu situs wisata religi paling penting di Purbalingga, yakni Pasarean (Makam) Adipati Onje, yang menjadikannya sebagai destinasi utama bagi para peziarah dari berbagai penjuru. Di Kutawis, ladang-ladang yang subur terhampar mengelilingi sebuah pusat spiritualitas, menciptakan perpaduan langka antara ketenangan agraris dan denyut kehidupan dari para pencari berkah dan penelusur jejak sejarah.

Keberadaan makam keramat ini bukan hanya menjadi penanda identitas, tetapi juga menjadi motor penggerak utama bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Kutawis adalah manifestasi nyata bagaimana warisan leluhur dapat menjadi sumber keberkahan yang menghidupi generasi masa kini, mengubah sebuah desa agraris menjadi pusat peradaban spiritual yang tak pernah sepi dari doa dan harapan.

Jantung Spiritualitas: Pasarean Adipati Onje dan Legasi Sejarahnya

Daya tarik dan ruh dari Desa Kutawis berpusat pada satu nama: Adipati Onje. Beliau merupakan tokoh historis yang sangat dihormati, diyakini sebagai salah satu penguasa awal di wilayah cikal bakal Purbalingga pada sekitar abad ke-15. Selain sebagai pemimpin pemerintahan (adipati), beliau juga dikenal sebagai seorang ulama atau wali yang berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam di kawasan ini. Karena kedalaman ilmu agama dan kebijaksanaannya dalam memimpin, beliau terus dikenang dan dihormati hingga kini.

Pasarean atau kompleks makam Adipati Onje menjadi episentrum dari seluruh aktivitas di Desa Kutawis. Kompleks ini tertata dengan baik, memberikan suasana yang teduh dan sakral bagi para peziarah yang datang untuk berdoa, bertawasul dan mencari ketenangan batin. Arsitektur cungkup makam yang khas dan suasana yang terjaga keasliannya menambah daya tarik spiritual situs ini.

Puncak dari aktivitas religi di desa ini ialah saat digelarnya Haul Adipati Onje setiap tahunnya. Acara ini menjadi magnet yang mampu menarik ribuan peziarah dari Purbalingga, Banyumas Raya, bahkan dari luar Jawa Tengah. Rangkaian acara haul, yang biasanya meliputi tahlil akbar, pengajian, dan doa bersama, mengubah desa menjadi lautan manusia dan menjadi puncak perayaan spiritualitas sekaligus penggerak ekonomi musiman terbesar.

Geografis dan Demografi Desa Peziarah

Desa Kutawis memiliki luas wilayah sekitar 165,37 hektare (1,65 km²). Tata guna lahannya mencerminkan identitas gandanya: kawasan pemukiman dan komersial yang terkonsentrasi di sekitar kompleks makam dan jalan utama, serta lahan pertanian subur yang membentang di area sekelilingnya.

Berdasarkan data kependudukan per tahun 2024, desa ini dihuni oleh 4.482 jiwa, yang terdiri dari 2.275 penduduk laki-laki dan 2.207 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduk Desa Kutawis ialah sekitar 2.710 jiwa per kilometer persegi. Komposisi masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh identitas desa, di mana banyak penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor jasa dan perdagangan yang berkaitan langsung dengan aktivitas ziarah.

Secara administratif, Desa Kutawis terbagi menjadi 3 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT). Kode Pos untuk desa ini adalah 53382.

Ekonomi yang Hidup dari Berkah Peziarah

Perekonomian Desa Kutawis memiliki model yang sangat unik dan khas, yakni ekonomi berbasis komunitas yang digerakkan oleh wisata religi. Kehadiran peziarah sepanjang tahun, dan puncaknya saat acara Haul, telah menumbuhkan ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang subur. Roda ekonomi ini berputar melalui:

  • Sektor Kuliner
    Puluhan warung makan dan kedai minuman berjejer di sepanjang jalan menuju kompleks makam, menawarkan hidangan lokal kepada peziarah yang lelah setelah menempuh perjalanan.
  • Perdagangan dan Cinderamata
    Toko-toko yang menjual aneka perlengkapan ibadah (tasbih, peci, mukena), buku-buku doa, parfum, serta oleh-oleh khas seperti makanan ringan lokal.
  • Jasa Akomodasi dan Parkir
    Meskipun belum ada hotel besar, beberapa warga menyediakan penginapan sederhana (homestay) bagi peziarah dari luar kota. Lahan-lahan kosong dimanfaatkan secara produktif sebagai kantong parkir yang dikelola oleh pemuda desa (karang taruna) atau pemerintah desa.

Pengelolaan potensi ekonomi ini seringkali dikoordinasikan oleh Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau lembaga pengelola situs makam. Tujuannya ialah untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari keramaian peziarah dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat lokal dan turut menyumbang pada pendapatan asli desa (PADes).

Pertanian sebagai Penjaga Stabilitas Ekonomi

Di balik dinamika ekonomi wisata religi, sektor pertanian tetap berdiri kokoh sebagai jaring pengaman dan penjaga stabilitas ekonomi Desa Kutawis. Lahan sawah yang subur terus digarap untuk menghasilkan padi sebagai komoditas utama, yang menjamin ketahanan pangan warga. Selain itu, para petani juga menanam palawija dan sayur-mayur.

Sektor pertanian memberikan kepastian pendapatan yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi jumlah peziarah. Kombinasi antara pendapatan dari sektor jasa-perdagangan yang dinamis dan sektor pertanian yang stabil menciptakan sebuah struktur ekonomi desa yang tangguh dan resilien.

Kehidupan Sosial yang Religius dan Dinamis

Aura religius sangat mewarnai kehidupan sosial sehari-hari masyarakat Desa Kutawis. Aktivitas di masjid, mushala, dan lembaga pendidikan agama seperti Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ) atau madrasah diniyah berjalan dengan sangat aktif. Nilai-nilai keislaman menjadi landasan dalam norma dan interaksi sosial.

Semangat gotong royong dan kebersamaan begitu kental terasa, terutama saat desa memiliki hajat besar seperti persiapan acara Haul Adipati Onje. Seluruh elemen masyarakat, dari pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pemuda karang taruna, akan bahu-membahu menyukseskan acara tersebut. Momen ini menjadi perekat sosial yang memperkuat rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap warisan leluhur mereka.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai pusat wisata religi yang terus berkembang, Desa Kutawis dihadapkan pada beberapa tantangan ke depan:

  • Manajemen Keramaian dan Lingkungan
    Mengelola arus ribuan peziarah saat acara puncak, termasuk manajemen lalu lintas, keamanan, dan terutama sampah, menjadi tantangan yang membutuhkan solusi sistematis.
  • Preservasi vs Komersialisasi
    Menjaga kesakralan dan keaslian situs sejarah di tengah tekanan komersialisasi merupakan sebuah keseimbangan yang sulit dan harus dijaga dengan cermat.
  • Peningkatan Kualitas Layanan
    Kebutuhan untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi peziarah, seperti kebersihan fasilitas umum (toilet), area istirahat yang nyaman, dan informasi yang jelas.

Namun prospek masa depan Desa Kutawis sangat cerah. Beberapa peluang pengembangan yang bisa dioptimalkan meliputi:

  1. Pengembangan Infrastruktur Terpadu
    Membangun sebuah pusat layanan peziarah yang terintegrasi, mencakup area parkir yang luas, pujasera (pusat jajanan serba ada) yang higienis, dan pusat informasi.
  2. Digitalisasi Sejarah dan Informasi
    Membuat situs web atau aplikasi mobile resmi yang berisi informasi lengkap tentang sejarah Adipati Onje, jadwal acara, dan fasilitas yang tersedia untuk memudahkan peziarah.
  3. Pengembangan Produk Lokal Unggulan
    Menciptakan produk oleh-oleh khas Kutawis yang unik dan memiliki branding yang kuat, di luar produk-produk umum yang sudah ada.

Desa Kutawis adalah bukti bahwa warisan sejarah dan spiritualitas dapat menjadi sumber kehidupan yang tak pernah kering. Lebih dari sekadar destinasi, Kutawis adalah sebuah pengalaman, tempat di mana doa, sejarah, dan denyut ekonomi pedesaan bertemu dalam harmoni yang menenangkan jiwa.